Kamis, 13 April 2017

Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran

 

 Pengembangan Media Pembelajaran

Nama        :  FIRDA AMALIA
NIM         : ACC 114 055
Jenis Media Pembelajaran : Media Cetak 
 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran
A.      Media Cetak Sebagai Media Pembelajaran
1.        Pengertian media pembelajaran
Menurut Gerlac dan El (1972) mengataan bawa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan. NEA ( Educations Association) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, diliat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang  dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar merngajar dapat mempengarui efektifitas program instruktional.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulan bahwa media pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan menampung pikiran, perasaan dan kemauan  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Pada dasarnya suatu media pembelajaran itu sebagai suatu perantara untuk mencapai pembelajaran sesuai harapan dan keinginan.
2.        Pengertian media  cetak
Media cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud media cetak meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi.
Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu guru melakukan komunikasi interpersonal saat kegiatan belajar mengajar. Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima.
3.        Kriteria pemilihan media
a.    Media yang dipilih yaitu yang selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b.    Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media.
c.    kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
d.    Kharakteristik media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
e.     Media yang dipilih dapat menjelaskan apa yang akan disampaian kepada siswa secara tepat dan berasil.
4.      Kharakteristik media cetak
a.  Teks dibaca secara linear, sedangkan visual disajian secara parsial.
b.   Menampilkan komunikasi secara satu arah dan represeptif.
c.   Ditampilan secara statis atau diam.
d.   Pengembangan sangat tergantung pada prinsip-prinsip pembahasan dan persersi visual.
e.   Berorientasi atau berpusat pada siswa.
f.    Informasi dapat diorganisasi dan ditata lagi oleh pemakai.
5. hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan media cetak
Teks berbasis cetakan menurut enam elemen  yang perlu diperhatikan pada saat meracang, yaitu:
1.    Konsistensi  
·         Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf;
·         Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapi dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
2.   Format
·    Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai.
·   Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel se­cara visual.
·   Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara visual.
3.   Organisasi
·         Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa atau pernbaca mengenai di mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas, bagian atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisi­nya dalam teks secara keseluruhan.
·   Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
·    Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
4.    Daya Tarik
Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.
5.   Ukuran Huruf
·   Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.
·   Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu sulit.
6.      Ruang (spasi) Kosong
1)   Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk:
·   Ruangan sekitar judul;
·  Batas tepi (marjin); batas tepi yang luas me­maksa perhatian siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
·  Spasi antar-kolom; semakin lebar kolomnya, se­makin luas spasi di antaranya;
·  Permulaan paragraf diindentasi;
·  Penyesuaian spasi antarbaris atau antar para­graf.
2)    Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbatasan.
3)    Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
4)    Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga media berbasis teks ini menjadi interaktif
6. Langkah-langkah penyusunan media cetak
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1)      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
2)      Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional   dan khas
3)      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
4)      Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5)      Menulis naskah media
6)      Mengadakan tes dan revisi
Petunjuk berikut yang dapat membantu menyiapkan media berbasis tes yang interaktif.
·  Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.
·  Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
·   Pertimbangkan hasil analisis respons siswa.
·   Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan.
·    Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba, atau simulasi.

B.   Fungsi Media Cetak
1.    Sebagai media informasi.
2.    Sebagai media pendidikan yang mencerdaskan.
3.    Meningkatkan intelektual kehidupan masyarakat.
4.    Media massa membantu kita dengan memberikan berbagai pilhan topik yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar pendidikan.
5.  menyimpan informasi dan ilmu pengetahuan secara permanen agar tidak mudah hilang dengan tampilan teks.

C.    Contoh Media Cetak
         Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah;
1.    Buku teks pembelajaran
Buku teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh para ahli atau pakar dalam bidangnya untuk menunjang program pengajaran yang telah digariskan oleh pemerintah. Merupakan buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup (scope) GBPP tiap bidang studi tertentu. Fungsi buku teks bagi guru adalah sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa, mengetahui urutan penyajian bahan ajar, mengetahui teknik dan metode pengajaranya, memperoleh bahan ajar secara mudah dan menggunaknya sebagai alat pembelajaran siswa di dalam atau diluar sekolah. Fungsi buku teks bagi siswa adalah sebagai sarana kepastian tentang apa yang ia pelajari, alat kontrol untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jauh ia telah menguasai materi pelajaran, alat belajar (di luar kelas buku teks berfungsi sebagai guru) di mana ia dapat menemukan petunjuk, teori, maupun konsep dan bahan-bahan latihan atau evaluasi (Krisanjaya 1997:86).
2.    Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
a)        petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru),
b)        kompetensi yang akan dicapai,
c)        content atau isi materi,
d)       informasi pendukung,
e)        latihan-latihan,
f)         petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK),
g)        evaluasi,
h)        balikan terhadap hasil evaluasi.
Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD dibandingkan dengan peserta didik lainnya.  Dengan demikian maka modul harus menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.
3.   Buku pengajaran terprogram
Buku pengajaran terprogram yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
4.   LKS
LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi tugas yang di dalamnya berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. LKS dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen dan demonstrasi. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Menggunakan LKS Lembar Kerja Siswa Depdiknas dalam panduan pelaksanaan materi pembelajaran SMP (2008:42-45) alternatif tujuan pengemasan materi dalam bentuk LKS adalah:
a)   LKS membantu siswa untuk menemukan suatu konsep LKS mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkrit, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. LKS memuat apa yang (harus) dilakukan siswa meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis;
b)   LKS membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan;
c)    LKS berfungsi sebagai penuntun belajar LKS berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika membaca buku;
d)    LKS berfungsi sebagai penguatan;
e)    LKS berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
Manfaat LKS Lembar kegiatan siswa adalah dapat membantu guru dalam mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja. Selain itu, LKS juga dapat digunakan untuk mengembangkan ketrampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya. Akhirnya LKS juga memudahkan guru untuk melihat keberhasilan siswa dalam mencapai sasaran belajar.
5.   Majalah
Majalah adalah jenis media yang terdiri dari sekumpulan kertas cetakan yang disatukan. Tulisan-tulisan di dalam majalah dibuat bukan oleh tulisan tangan, namun oleh suatu mesin cetak. Majalah biasanya berisi berbagai macam topik tulisan yang sesuai dengan tujuan dan topik dari majalah yang bersangkutan. Bukan hanya terdapat tulisan, di dalam majalah juga ada gambar-gambar yang bertujuan sebagai ilustrasi dari tulisan dan juga bertujuan untuk membuat isi majalah menjadi cantik dan menarik.
6.    Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit.  Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.   Leafletsebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.
7.    Poster
Yaitu sajian bentuk grafis dari kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang dan mengikuti informasi atau himbuan yang dituliskan. Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok.
8.   Foto/Gambar
Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih KD. MenurutWeidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien menggambarkan bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggi maknanya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%.  Foto/gambar yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes.Sebuah gambar yang bermakna paling tidak memiliki kriteria sebagai berikut:
a)   gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh dengan informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedar gambar yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapat dipelajari,
b)   gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembaca gambar benar-benar mengerti, tidak salah pengertian,
c)   lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran, bahannya diambil dari sumber yang benar. Sehingga jangan sampai gambar miskin informasi yang berakibat penggunanya tidak belajar apa-apa.
9.     Media komik
Komik merupakan media yang mempunyai sifat yang sederhana, jelas, mudah dipahami. Berbentuk gambar dan teks yang sedikit, berbentuk percakapan. Oleh sebab itu komik dapat berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif.
10.    Puzzle
Puzzle di sini dalam bentuk gambar yang berisi edukasi. Dunia anak masih kental dengan suasana permainan. Dengan puzzle, seorang anak selain bermain juga dapat sambil belajar.
D.    Kelemahan dan Kelebihan Media Cetak sebagai Media Pembelajaran
Media cetak memiliki kelebihan dan kekurangan untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Kelebihan dan kekurangan itu antara lain sebagai berikut.
1.    Kelebihan
Kelebihan dari media pembelajaran, khususnya media cetak yang digunakan adalah sebagai berikut.
a.   Dapat dibaca berulang-ulang oleh pembaca.
b.   Dapat dibaca oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
c.   Dapat dikumpulkan atau dibuat kliping.
d.   Informasi didalamnya jelas dan mampu menejelaskan hal-hal yang kompleks ataupun
bersifat investigatif, terkadang juga disertai gambar atau foto kejadian perkara.
e.   Harganya terjangakau untuk semua kalangan.
f.   Dapat memilih produk keluarannya, misalnya majalah, koran, dan sebagainya.
g.   Fleksibel, mudah dibawa kemana saja.
h.   Tidak memerlukan peralatan yang ribet.
i.    Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
j.   Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
k.   Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan fakta maupun
konsep abstrak yang bersifat pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.
l.    Dapat digunaan kapan saja dan dimana saja.
m.  Penggunaan mudah, tidak bergantung pada peralatan lain.
2.     Kekurangan
Media cetak yang digunakan untuk media pembelajaran mempunyai beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut:
1)        penyampaian informasinya lebih lambat dari media lain,
2)        foto dan gambar yang ada terbatas, tidak seperti di media lain,
3)        biaya produksinya mahal, jumlah barangnya terbatas,
4)        membutuhkan waktu yang lama untuk membaca semua berita sampai selesai,
5)        kurang bisa membantu daya ingat,
6)        apabila penyajiannya tidak menarik cepat membosankan para pembaca.


Sekian dan Terimakasih , Semoga Bermanfaat !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RANGKUMAN SIFAT PERIODIK UNSUR

Sifat-sifat Periodik Unsur Massa atom relatif adalah perbandingan massa satu atom unsur terhadap 1/12 kali massa atom karbon-12 (C-12). ...